LT

Kamis, 09 Juli 2015

cara membedakan pembalut yang steril dengan pembalut yang berklorin

Salam jumpa pemirsa, jika anda ingin membaca lebih lanjut silahkan klik judul atau kunjungi www.lestarimk.com

Akhir-akhir sedang Heboh tentang Pembalut Berklorin: Begini Cara Membuktikannya.....

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merilis temuannya yang menyebutkan sebagian besar produk pembalut yang terdaftar di Kementerian Kesehatan ternyata mengandung KLORIN atau bahan kimia pemutih. Untuk memperkuat hasil penelitiannya, YLKI menguji kadar klorin pembalut itu di laboratorium independen yang terakreditasi selama Januari-Maret 2015. 

Para peneliti mengambil sampel sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner yang dijual di peretail modern. Hasil pengujian di laboratorium independen TUV NORD menunjukkan semua sampel mengandung klorin 5-55 ppm. Anggota Pengurus Harian YLKI, Ilyani Sudrajat, mengatakan selama ini banyak perempuan yang mengeluhkan pembalut mereka menyebabkan iritasi.
"Kami sendiri orang-orang YLKI juga merasakan dampak buruk pembalut yang merugikan kesehatan," kata Ilyani di kantornya, Selasa, 7 Juli 2015. "Ini menyangkut reproduksi perempuan, sehingga harus diperhatikan dengan baik. Sayangnya, pemerintah kita belum membuat regulasi tentang hal ini," kata Ilyani.

Wahai perempuan, Anda pun dapat menguji sendiri apakah pembalut yang Anda beli aman atau tidak. Begini caranya:

1. Sobeklah produk pembalut Anda, lalu ambil bagian inti di dalamnya.

2. Ambillah segelas air putih. Upayakan menggunakan gelas yang transparan, sehingga air terlihat lebih jelas.

3. Comot sebagian lembar inti pembalut Anda, kemudian celupkan ke dalam air tersebut. Lantas aduklah dengan sumpit.

4. Sekarang lihat apakah ada perubahan warna air di dalam gelas. Jika bahan pembalut higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih.

5. Lihat juga apakah produk pembalut tetap utuh atau hancur seperti pulp atau bubur kertas. Jika jawabannya hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang mengandung banyak zat kimia pemutih alias klorin.


Penulis buku dan praktisi kesehatan, Handrawan Nadesul, mengatakan penggunaan pembalut berpemutih bisa mempengaruhi kesehatan daerah kewanitaan. Dokter yang juga dikenal sebagai motivator kesehatan ini juga mengungkapkan, pembalut wanita bisa menimbulkan berbagai penyakit. Tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar